Jumat, 16 Juli 2010

Media Transmisi


Media Transmisi
1. Kabel Twisted Pair


Kabel twisted pair terbagi dalam dua jenis, yakni Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP).

- Kabel twisted pair terdiri dari sepasang atau lebih dua kawat tembaga yang
dipilin untuk mentransmisi sinyal.
- Kabel ini sering digunakan untuk kabel telekomunikas
- Beberapa kawat tembaga yang dilalui sinyal yang diletakkan sejajar dalam jarak
yang dekat akan saling menginterferensi satu sama lain.
- Peristiwa semacam ini disebut crosstalk.
- Untuk mengurangi crosstalk dan interferensi yang berasal dari luar maka kawat
tersebut di twist yaitu di pilin dengan membentuk helix.
- Pemilinan kabel ini menghilangkan interferesi yang terjadi sekaligus melindungi
kabel dari noise yang berasal dari luar.

Sheilded Twisted Pair (STP)

- Satu-satunya perbedaan antara shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted
pair (UTP) adalah STP memiliki shield (pelindung) dari aluminium / poliester /
metal braid yang dililitkan antara bungkus luar dan kawat.
- 4-pasang kawat yang dikombinasikan dengan pelindung dan berupa kawat anyaman.
- Jika pelindung ini dihubungkan ke tanah dgn benar maka pelindung ini akan
menangkal interferensi electromagnet
- Hambatannya 150-Ohm
- Mengurangi terjadinya crosstalk EMI dan RFI
- Menghasilkan proteksi terbesar yang berlawanan dengan semua type interference
external dari UTP.

Kabel shielded Twisted Pair (STP) memiliki karakteristik sbb:

- Biaya : cukup mahal, lebih mahal daripada UTP dan kabel koaksial tapi lebih murah
daripada kabel serat optik.
- Instalasi : cukup sulit, lebih sulit daripada UTP karena diameternya lebih besar
daripada UTP dan lebih padat. Perlu membuat sambungan listrik ke tanah .
- Kapasitas bandwidth : Secara teori mampu melayani hingga 500 Mbps untuk tiap 100
meter panjangnya. Kenyataan dilapangan kecepatannya hingga 16 Mbps.
- Kapasitas node : tidak ditentukan oleh kabel tapi ditentukan oleh hub
terpasang.batas pemasangan maksimal sampai 75 node.
- Redaman : sama dengan UTP
- IEM : interferensi berkurang karena memiliki shield.


Unsheilded Twisted Pair (UTP)

UTP merupakan jenis kabel yang saat ini paling popular digunakan pada system jaringan LAN. Panjang maksimum kebel per segmen adalah 100 meter. UTP terdiri dari sepasang kabel tembaga terisolasi yang dipilin. Sesuai dengan namanya unshielded, tiap pasang kabel tersebut tidak memiliki pelindung.

– Kabel ini terdiri dari sejumlah pilinan kabel yang dibungkus plastik
– Kabel ini sering digunakan untuk sistem telepon.
– Dibuat dari pasangan kawat yang dipilin untuk membatsi signal yang mengalami
penurunan disebabkan oleh EMI and RFI
– Memiliki 4 pasang dengan ukuran kawat 22- or 24-gauge
– Memiliki impedansi 100 Ohms
– Kabel UTP dibagi menjadi beberapa peringkat kategori berdasarkan ukuran
penghantar, karakteristik listrik, banyak pilinan setiap satuan jarak. Berikut
ini adalah kategori yang dimaksud :

Kategori 1

- Jenis ini biasa dugunakan pada kabel telepon tradisional yang mampu membawa
sinyal voice tetapi tidak dapat membawa sinyal data.
- Dapat digunakan mentrasfer data dengan kecepatan rendah yaitu kurang dari 4
megabits setiap detik (Mbps).

Kategori 2
Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal 4Mbps( megapit per second). Terdiri dari 4 twisted pair

- Dapat digunakan mentrasfer data dengan kecepatan rendah yaitu kurang dari 4
megabits setiap detik (Mbps).

Kategori 3
- Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatan
maksimal 10 megabits setiap detik (Mbps). Terdiri dari 4 twisted pair.

Kategori 4
- Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatan
maksimal 16 megabits setiap detik (Mbps). Terdiri dari 4 twisted pair.

Kategori 5
- Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatan
maksimal 16 megabits setiap detik (Mbps). Terdiri dari 4 twisted pair.
- Mampu mendukung fast ethernet.
- Bungkusnya lebih baik.
- Pilinannya lebih rapat

Kabel UTP memiliki karakteristik sbb :

- Biaya : biaya instalasinya paling rendah daripada media transmisi lainnya.
- Instalasi : Kabel ini paling mudah diinstal. Untuk menginstalasi kabel ini perlu
sedikit pelatihan. Pemeliharaan kabel relatif sederhana.
- Kapasitas bandwidth : Support data dari 1 – 155 Mbps dengan jarak hingga 100
meter. Kecepatan data rata-rata adalah 10 Mbps.
- Kapasitas node : tidak ditentukan oleh kabel tapi ditentukan oleh hub
terpasang.batas pemasangan maksimal sampai 75 node.
- Redaman : mengalami redaman yang cepat oleh karena itu butuh repeater tiap 100
meter.
- IEM : mudah kena interferensi elektromagnet. Pilinan memang mengurangi crostalk
tapi tidak menghilangkan sama sekali. Mudah disadap.

Spesifikasi Kabel UTP










Keterangan Warna
OP : Oranye Putih
O : Oranye
HP : Hijau Putih
H : Hijau
BP : Biru Putih
B : Biru
CP : Cokelat Putih
C : Cokelat


Komponen penghubung Unshielded Twisted Pair

Untuk menghubungkan kabel ke PC atau ke Konsentrator, kita dapat menggunakan jack dan konektor RJ-45, yaitu sebuah konektor yang berisi 8 pin seperti terlihat pada gambar berikut. Sedangkan kabel kategori 1 dan 2 yang digunakan pada system jaringan telepon menggunakan konektor jenis RJ-11





Kabel Coaxial

Kabel Coaxial terdiri dari core yang dibuat dari tembaga berfungsi untuk mengirimkan data, dibungkus oleh Teflon yang merupakan isolator dalam, yang berfungsi sebagai pelindung dan grounding dari pengaruh interfrensi luar dan dibungkus oleh isolataror luar yang berupa kulit kabel.

Kabel Coaxial memiliki karakteristik sbb :

- Biaya : relatif tidak mahal, koaksial yg tipis lebih murah daripada STP atau UTP
Cat 5. Sedangkan koaksial yg tebal lebih mahal tapi masih lebih murah dari pada
serat optic.
- Instalasi : relatif mudah dan sederhana.
- Kapasitas Bandwidth : 10 Mbps
- Kapasitas Node : 30 node
- Redaman : lebih kecil daripada twisted pair. Kabel koaksial sanggup mentransmisi
sinyal ribuan meter.
- IEM : Mudah terserang IEM dan penyadapan. Tapi koaksial yg dibungkus memiliki
daya tahan terhadap efek IEM lebih baik.





Kabel Coaxial terdiri dari beberapa jenis, diantaranya :

Thin ( Thinnet)

Kabel thinnet merupakan kabel coaxial berukutan 0.25 inch, memiliki kemampuan transfer data dengan jarak maksimal 185 meter. Lebih dari jarak tersebut sinyal data akan melemah. Thinnet termasuk dalam keluarga RG-58 dan memiliki empedansi 50 ohm. Perbedaan utama jenis kabel coaxial pada keluarga RG-58 terletak pada kabel tembaga yaitu jenis stranded copper ( helaian tembaga) atau solid copper ( tembaga padat).




Thick ( Thicknet),

Kabel thicknet merupakan kabel coaxial yang lebih keras dan berdiameter kira-kira 0. inch, core yang dimiliki thicknet lebih tebal disbanding dengan core thinnet. Thicknet dapat membawa data lebih jaru disbanding dengan thinnet. Thicknet mampu sinyal sepanjang 500 meter. Karena memiliki kemampuan membawa data dengan jarak yang lebih jauh. Biasanya thicknet digunakan sebagai backbone untuk menghubungkan beberapa jaringan kecil berbasis thinnet





Komponen penghubung kabel Coaxial

Kabel Thinnet dan Thicknet menggunakan komponen penghubung yang disebut BNC ( British Naval Conector) untuk membuat hubungan antar kabel dan Komputer. Konektor BNC terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:




Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optik berfungsi untuk mentransfer data dalam bentuk cahaya. Fiber optic tidak terpengarush interfrensi dan frekuensi-frekuensi liar yang mungkin ada di sepanjang jalur instalasi. Hal ini berarti kabel fiber optik tidak bisa disadap dan data tidak tercuri. Kejadian tersebut bisa terjadi pada jenis kabel berbasi tembaga yang membawa data dalam bentuk sinyal elektronik. Fiber optic sangat baik digunakan untuk jaringan berkecepatan tinggi (100 Mbps sampai 1 Gbps), berkapasitas besar karena tidak melemahkan sinyal. Kabel optic terdiri dari sebuah silinder tipis dari bahan gelas yang dikenal dengan istilah core. Dibungkus oleh sebuah lapisan konsentris yang dikenal denga istilah cladding. Fiber terkadang dibuat dari plastik. Plastic lebih mudah untuk dipasang. Tatapi jangkuan pulsa cahayannya tidak dapat sejauh jika menggunakan bahan gelas.

Fiber Optik memiliki karakteristik sbb :

- Biaya : membutuhkan biaya investasi yg besar.
- Instalasi : relatif sulit
- Kapasitas bandwidth : 2 Gbps
- Redaman : paling rendah
- Tidak dipengaruhi oleh interferensi eletromagnetik (IEM)





Perbandingan antara serat optik dengan kabel tembaga
- Bandwidth serat optik jauh lebih besar dibanding tembaga
- Pada serat optik atenuasinya rendah maka pada jarak 30 Km memerlukan repeater
sedangkan tembaga repeater pada jarak 5 Km.
- Serat optik tidak akan mengalami kebocoran dan sangat sulit untuk disadap.

Komponen penghubung kabel Fiber Optic

Kabel Fiber Optic menggunakan komponen penghubung untuk membuat hubungan antar kabel dan Komputer terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:





Media Tanpa Kabel
Alternatif lain selain menggunakan media kabel untuk menghubungkan komputer dalam membangun sebuah jaringan adalah dengan menggunakan teknologi wireles.





Terdapat berbagai jenis teknologi wireless yang dapat diimplementasikan pada jaringan komputer yakni :

Gelombang Radio

Teknologi radio mengirimkan data melalui frekuensi radio dan dalam praktiknya tidak memiliki keterbatasan jarak. Dapat digunakan untuk menghubungkan LAN melalui jarak yang jauh. Transmisi radio biasanya mahal dan mudah terkena interfrensi elektromagnetik (EMI). Mudah disadap dan membutuhkan mekanisme enkipsi atau mekanisme lain yang dapat mengamankan proses pengiriman data
.



Microwave

Pengiriman data microwave menggunakan frekuensi yang lebih tinggi untuk jarak yang lebih pendek dan jarak jauh. Keterbatasan dari teknologi ini adalah transmiter dan receiver harus saling terlihat satu dengan yang lain. Pengiriman microwave biasa digunakan untuk menghubungkan antar lan yang berada pada gedung yang terpisah, dimana penggunaan kabel tidak dimungkinkan. Microwave juga dapat dikembangkan pada pengiriman global dengan menggunakan satelit.









Infrared

Teknologi Infrared, yang bekerja dengan menggunakan sinar infrared untuk membawa data antar device sistem harus membangkitkan sinyal yang sangat kuat karena sinyal pengirimannya lemah. Metode ini dapat mengirimkan sinyal pada rate yang tinggi. Sebuah jaringan infrared secara normal dapat mengirim pada kecepatan 10 mbps. Keterbatasannya, hanya dapat digunakan pada jarak dekat. Jarak efektifnya 100 feet dan antara transmitter dan receiver tidak boleh ada penghalang.









Related Articles by Categories
jaringan komputer

WIRELLESS

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Spesifikasi

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:

  • 802.11a
  • 802.11b
  • 802.11g
  • 802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band
Cocok
dengan
802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s ~2.4 GHz a
802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s ~5 GHz b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

  • Channel 1 - 2,412 MHz;
  • Channel 2 - 2,417 MHz;
  • Channel 3 - 2,422 MHz;
  • Channel 4 - 2,427 MHz;
  • Channel 5 - 2,432 MHz;
  • Channel 6 - 2,437 MHz;
  • Channel 7 - 2,442 MHz;
  • Channel 8 - 2,447 MHz;
  • Channel 9 - 2,452 MHz;
  • Channel 10 - 2,457 MHz;
  • Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.

Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.

Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).

[sunting] Wi-fi Hardware

Wi-fi dalam bentuk PCI

Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :

Wi-fi dalam bentuk USB

[sunting] Mode Akses Koneksi Wi-fi

Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu

[sunting] Ad-Hoc

Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point

[sunting] Infrastruktur

Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).

[sunting] Sistem Keamanan Wi-fi

Terdapat beberapa jenis pengaturan keamanan jaringan Wi-fi, antara lain:

  1. WPA Pre-Shared Key
  2. WPA RADIUS
  3. WPA2 Pre-Shared Key Mixed
  4. WPA2 RADIUS Mixed
  5. RADIUS
  6. WEP

[sunting] Popularitas Wi-fi

Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.

Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.

Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).

Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.

Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).

Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.

Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.

Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).

Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.

Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.

Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.

Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.


























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar